Ketahuilah, bahawa tiada tuhan
yang berhak disembah, selain Allah.
Adakalanya jiwa ini mengeluh
kerana musibah yang menimpanya
padahal ada jalan keluarnya semudah membuka ikatan
Apakah kebahagiaan itu? Apakah kebahagiaan itu berada dalam harta benda? Atau dalam kedudukan dan martabat? Jawapan pasti bermacam-macam. Akan tetapi, marilah kita perhatikan kebahagiaan yang dialami oleh seorang wanita yang disebutkan dalam kisah berikut :
Seorang suami sedang bertengkar dengan isterinya, lalu ia berkata : " Sesungguhnya aku akan mencelakakan kamu!" Sang isteri berkata dengan tenang : "Engkau tidak akan mampu." Suaminya berkata: "Mengapa tidak?" Sang isteri menjawab : "Jika kebahagiaan berada dalam harta, maka engkau dapat mencegahnya dariku. Jika kebahagiaan berada dalam perhiasaan, maka engkau dapat menahannya agar sampai kepadaku. Kebahagiaan itu bukan pada apapun yang engkau miliki, @ yang dimiliki manusia lainnya. Sesungguhnya aku menemukan kebahagiaanku dalam imanku, imanku ada di dalam hatiku, dan hatiku tidak dapat dikuasai oleh seorang pun, melainkan oleh Tuhanku''
Inilah yang disebut kebahagiaan yang sesungguhnya, iaitu kebahagiaan iman. Tiada yang dapat merasakan kebahagiaan ini, kecuali hanya orang yang kalbunya telah dikuasai oleh cinta kepada Allah hingga masuk ke bahagian yang paling dalam dan begitu juga jiwa dan fikirannya. Pada hakikatnya, yang memiliki kebahagiaan adalah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh yang demikian, carilah kebahagiaan dengan taat kepadaNya.
Sesungguhnya, jalan satu2nya untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan mengenal agama yang benar, iaitu yang dibawa oleh Rasulullah. Barangsiapa yang telah mengenal jalan ini, maka tidak menjadi masalah baginya jika harus tidur di pondok dengan debu sebagai bantalnya, @ sepotong roti sebagai bekalannya, demi menjadi orang yang paling berbahagia di dunia.
Adapun mereka yang menyimpang dari jalan ini, maka hari2nya akan dihiasi dengan kesedihan, hartanya akan menjadi beban, amal perbuatannya akan merugikannya, dan kesudahannya ia beroleh kehinaan dan kekecewaan.
p/s : Sesungguhnya kita memerlukan harta untuk hidup,
Tetapi bukan bererti kita harus hidup demi harta.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan